Senin, 05 Maret 2018

Konsep Pengembangan Wisata Budaya

teknologi-informasi-pengembangan-pariwisata-budaya-di-bali
Salah satu jenis wisata yang sedang berkembang di Indonesia khususnya Bali adalah Wisata Budaya. Pariwisata Budaya adalah salah satu jenis pariwisata yang menjadikan budaya sebagai daya tarik utama. Pariwisata budaya meliputi semua pengalaman yang didapat oleh pengunjung dari sebuah tempat yang berbeda dari lingkungan tempat tinggalnya. Dalam pariwisata budaya pengunjung diajak untuk mengenali budaya dan komunitas lokal, pemandangan, nilai dan gaya hidup lokal, museum dan tempat bersejarah, seni pertunjukan, tradisi dan kuliner dari populasi lokal atau komunitas asli. Pariwisata budaya mencakup semua aspek dalam perjalanan untuk saling mempelajari gaya hidup maupun pemikiran.

Pertumbuhan pariwisata budaya bertepatan dengan timbulnya apresiasi massa dalam kebutuhan untuk menjaga dan mengkonservasi aset budaya dan pusaka budaya yang mulai berkurang. Selanjutnya, mereka menyatakan bahwa pariwisata bisa dilihat sebagai pisau bermata dua bagi komunitas pengelolaan pusaka budaya. Di satu sisi, kebutuhan wisata memberikan justifikasi politik dan ekonomi yang kuat untuk memperluas kegiatan konservasi. Akan tetapi di sisi lain, peningkatan kunjungan, pemakaian yang berlebihan, pemakaian yang tidak pantas dan komodifikasi aset yang sama tanpa menghargai nilai budaya yang memberikan ancaman bagi integritas aset. Pengkomodifikasian tersebut seringkali bertentangan dengan prinsip-prinsip pengelolaan pusaka budaya. 
Pengembangan Pariwisata budaya sangat dipengaruhi oleh berapa besar ketertarikan masyarakat baik internal maupun eksternal terhadap budaya itu sendiri. Semakin besar ketertarikan masyarakat tentunya akan semakin besar tantangan yang dihadapi dalam pelestariannya. Untuk pengenalan wisata budaya saat ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi dan tingkat keahlian masyarakat dalam memakai teknologi informasi tersebut sehingga semua akan berjalan selaras dan tidak memberikan efek negatif terhadap budaya itu sendiri. Promosi pariwisata budaya berbasis teknologi informasi harus betul betul dikaji dan dikemas dengan tingkat keahlian yang tinggi sehingga promosi kita untuk memperkenalkan wisata budaya dan kearifan lokal dalam pelestarian budaya itu sendir benar-benar dipahami dan dihormati pada saat ada interaksi masyarakat luas. Jadi sangat jelas kalau perkembangan teknologi informasi memberikan dampak besar terhadap masa depan pariwisata budaya khususnya pariwisata budaya Bali


Wisata budaya terdiri dari 4 elemen yaitu pariwisata, penggunaan aset pusaka budaya, konsumsi produk dan pengalaman serta wisatawan budaya. Elemen-elemen tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

teknologi-informasi-pariwisata-budaya-di-bali

1. Pariwisata.
Pariwisata budaya merupakan salah satu bentuk dari pariwisata itu sendiri bukan salah satu cara pengelolaan pusaka budaya. Sebagai salah satu bentuk pariwisata, maka kegiatan pariwisata budaya akan menarik pengunjung dari luar wilayah setempat yang melakukan perjalanan untuk mencari kesenangan dalam waktu yang sempit, dan yang hanya tahu sendikit tentang aset yang dikunjungi.

2. Penggunaan Aset Pusaka Budaya
ICOMOS (2012) mendefinisikan heritage sebagai konsep luas yang melingkupi tangible assets, seperti lingkungan alam dan lingkungan budaya meliputi pemandangan, tempat bersejarah, situs dan lingkungan terbangun dan aset intagible, seperti paktek budaya, pengetahuan dan pengalaman hidup. Aset-aset ini diidentifikasi dan dikonservasi lebih melihat nilai intrinsik dan significance untuk komunitas dibandingkan nilai ekstrinsik seperti atraksi wisata.

3. Konsumsi pengalaman wisata dan produk
Wisatawan budaya ingin mengkonsumsi pengalaman budaya yang bervariasi. Untuk memfasilitasi konsumsi ini, pusaka budaya (cultural heritage) harus diubah menjadi produk wisata budaya. Proses pengubahan tersebut tidak baik di mata beberapa pihak namun hal tersebut merupakan salah satu cara dalam pengembangan yang baik dan pengelolaan yang berkelanjutan bagi produk pariwisata budaya.


penggunaan-it-dalam-pariwisata-di-bali

4. Wisatawan
Pariwisata budaya mempertimbangkan wisatawannya, Banyak definisi yang mengatakan bahwa semua wisatawan budaya termotivasi atau memutuskan untuk berwisata untuk pembelajaran yang dalam, penuh pengalaman atau alasan eksplorasi diri. Tapi tidak jarang wisatawan yang hanya melakukan kunjungan ke suatu pusaka budaya untuk mengetahui saja atau bahkan hanya bagian dari sebuah perjalanan.

Untuk mencapai pariwisata budaya seperti yang disebutkan di atas, diperlukan informasi tentang pusaka budaya yang terdiseminasi di tiap stakeholder yang berperan dalam pengelolaan pusaka budaya dan pengelolaan wisata. Pariwisata budaya mempunyai pengaruh besar dalam bagaimana penyajian pusaka budaya direncanakan. Di negara maju, pengaruh terbesar pariwisata budaya adalah pengelolaan pusaka budaya menjadi lebih dewasa dan sadar akan penggunaan dan pengguna jika dibandingkan yang dilakukan dalam perencanaan konservasi. Pariwisata budaya adalah komponen vital dari kepedulian masyarakat umum terhadap pusaka budaya.
Share:

1 komentar: